Rabu, 25 Januari 2012


PENDAPAT GURU
Ujian Nasional VS Ujian Kejujuran
Oleh; Ahmad Anis Abdullah, S.Si
Ujian nasional sudah di depan mata, banyak sekali yang harus kita persiapkan untuk menghantarkan anak didik kita mencapai hasil yang maksimal dalam Ujian Nasional tahun ini. Bukan sekedar lulus saja, tetapi juga bisa diterima di sekolah favorit sesuai dengan harapan mereka. Untuk mewujudkan harapan tersebut tentu tidaklah mudah, butuh kerja keras dan kerjasama yang baik dengan semua pihak terkait, seperti orang tua, komite sekolah, dan bapak-ibu guru. Tentunya semua ini harus dilandasi dengan satu tujuan bersama memberikan pelayanan yang maksimal untuk anak-anak kita agar dapat menempuh Ujian Nasional dengan lancar tanpa kendala satu apapun.
Ujian Nasiaonal bukan sekedar ujian untuk mendapatkan nilai dan popularitas belaka. Kemudian menghalalkan segala cara agar semua siswa lulus dan nama baik sekolah melejit dihadapan masyarakat dan pemerintah. Ujian nasional bukan sekedar ujian tulis saja, tapi jauh dibalik kertas dan soal tersebut ada ujian kejujuran. Ujian karakter yang sudah ditanamkan oleh kita selama tiga tahun bersama mereka. Sudahkah karakter kejujuran meresap dalam lubuk sanubari mereka atau hanya sekedar tambahan kata-kata dalam rencana pembelajaran. Mungkin itulah ujian yang paling berat bagi anak-anak kita dari pada ujian UN itu sendiri?
Untuk menghadapi ujian kejujuran tersebut, tentunya perlu berbagai persiapan sejak dini. Baik dari pihak sekolah maupun orang tua. Karena bagaimanapun karakter merupakan tanggung jawab bersama dan terbentuk dari pergaulan sehari-hari baik di lingkungan sekolah maupun keluarga. Sehingga persiapan mental dan sikap jujur ini harus benar-benar ditekankan oleh kedua belah pihak, bukan sebaliknya memberikan contoh yang tidak benar pada para siswa agar menghalalkan segala cara demi menjaga nama baik orang tua, guru, atau sekolah. Kita harus selalu menggembor-gemborkan kebanggaan kita pada anak-anak yang berbuat jujur.
Kata jujur memang mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktekkan. Terutama ketika Ujian Nasional yang didalamnya dimasuki berbagai kepentingan dari Sekolah, guru, maupun orang tua. Kita lebih bangga kalau hasil Ujian Nasional mereka bagus tapi hasil menyontek dari pada Hasilnya jelek tetapi dengan kejujuran. Hal ini karena kita masih mengikuti tren sekolah yang baik sekolah yang lulus 100% bukan jujur 100%. Pemahaman seperti ini harus diluruskan karena mental pembohong hanya akan menjadi koruptor-koruptor. Sebaliknya generasi yang jujur akan membersihkan para korutor dari bangsa Indonesia.    
Adapun jalan yang dapat ditempuh dalam mempersiapkan ujian kejujuran tersebut antara lain; Pertama, mempersiapkan dengan matang kemampuan akademik siswa dengan tambahan jam pelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas. Kita harus siap sedia dimana pun kita berada untuk melayani anak-anak untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Karena bagaimanapun mereka akan sangat membutuhkan guru pembimbing terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus dan malu bertanya ketika pelajaran di dalam kelas.
Kedua, menumbuhkan sikap percaya diri pada siswa bahwa mereka bisa mengerjakan dengan kemampuan mereka sendiri, tanpa bantuan teman. Pemupukan mental jujur ini bisa dilakukan secara berkala melalui seminar motivasi dan  komikasi yang lebih intensif antara orang tua, guru, dan siswa. Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua akan sangat bermanfaat karena pada masa-masa menjelang Ujian Nasional para siswa sangat membutuhkan suport dan dukungan dari berbagai pihak terutama orang terdekat mereka yaitu ayah dan ibu.
 Ketiga, meningkatkan spiritualitas pada diri siswa, dengan mengkampanyekan gerakan sholat dhuha pada jam-jam istirahat sebagaimana yang sudah berjalan di beberapa sekolah, sholat tahajut bersama di rumah bersama orang tua, dan bimbingan keagamaan lainnya yang bertujuan memantapkan mental siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.
Pada akhirnya, semoga Ujian Nasional tahun ini berjalan lancar tanpa halangan satu apapun. Besar harapan semua siswa dapat mempraktekkan karakter kejujuran dimana pun mereka berada terutama ketika Ujian Nasional. Sehingga Ujian Nasional tahun ini menjadi Ujian Nasional yang bersih dari segala kecurangan. Amin
Penulis adalah staf pengajar
Madrasah Aliyah Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta
dimuat di Surat Harian Kedaulatan Rakyat
Selasa, 24 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar