PENDAPAT GURU
Ujian Nasional VS Ujian
Kejujuran
Oleh; Ahmad Anis Abdullah,
S.Si
Ujian nasional
sudah di depan mata, banyak sekali yang harus kita persiapkan untuk
menghantarkan anak didik kita mencapai hasil yang maksimal dalam Ujian Nasional
tahun ini. Bukan sekedar lulus saja, tetapi juga bisa diterima di sekolah
favorit sesuai dengan harapan mereka. Untuk mewujudkan harapan tersebut tentu
tidaklah mudah, butuh kerja keras dan kerjasama yang baik dengan semua pihak
terkait, seperti orang tua, komite sekolah, dan bapak-ibu guru. Tentunya semua
ini harus dilandasi dengan satu tujuan bersama memberikan pelayanan yang
maksimal untuk anak-anak kita agar dapat menempuh Ujian Nasional dengan lancar
tanpa kendala satu apapun.
Ujian Nasiaonal bukan
sekedar ujian untuk mendapatkan nilai dan popularitas belaka. Kemudian
menghalalkan segala cara agar semua siswa lulus dan nama baik sekolah melejit
dihadapan masyarakat dan pemerintah. Ujian nasional bukan sekedar ujian tulis
saja, tapi jauh dibalik kertas dan soal tersebut ada ujian kejujuran. Ujian
karakter yang sudah ditanamkan oleh kita selama tiga tahun bersama mereka.
Sudahkah karakter kejujuran meresap dalam lubuk sanubari mereka atau hanya sekedar
tambahan kata-kata dalam rencana pembelajaran. Mungkin itulah ujian yang paling
berat bagi anak-anak kita dari pada ujian UN itu sendiri?
Untuk menghadapi
ujian kejujuran tersebut, tentunya perlu berbagai persiapan sejak dini. Baik
dari pihak sekolah maupun orang tua. Karena bagaimanapun karakter merupakan
tanggung jawab bersama dan terbentuk dari pergaulan sehari-hari baik di
lingkungan sekolah maupun keluarga. Sehingga persiapan mental dan sikap jujur
ini harus benar-benar ditekankan oleh kedua belah pihak, bukan sebaliknya
memberikan contoh yang tidak benar pada para siswa agar menghalalkan segala
cara demi menjaga nama baik orang tua, guru, atau sekolah. Kita harus selalu
menggembor-gemborkan kebanggaan kita pada anak-anak yang berbuat jujur.
Kata jujur memang
mudah diucapkan, tetapi sulit dipraktekkan. Terutama ketika Ujian Nasional yang
didalamnya dimasuki berbagai kepentingan dari Sekolah, guru, maupun orang tua.
Kita lebih bangga kalau hasil Ujian Nasional mereka bagus tapi hasil menyontek
dari pada Hasilnya jelek tetapi dengan kejujuran. Hal ini karena kita masih
mengikuti tren sekolah yang baik sekolah yang lulus 100% bukan jujur 100%.
Pemahaman seperti ini harus diluruskan karena mental pembohong hanya akan
menjadi koruptor-koruptor. Sebaliknya generasi yang jujur akan membersihkan
para korutor dari bangsa Indonesia.
Adapun jalan yang
dapat ditempuh dalam mempersiapkan ujian kejujuran tersebut antara lain; Pertama,
mempersiapkan dengan matang kemampuan akademik siswa dengan tambahan jam
pelajaran baik di dalam kelas atau di luar kelas. Kita harus siap sedia dimana
pun kita berada untuk melayani anak-anak untuk bertanya tentang
kesulitan-kesulitan yang mereka hadapi. Karena bagaimanapun mereka akan sangat
membutuhkan guru pembimbing terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian
khusus dan malu bertanya ketika pelajaran di dalam kelas.
Kedua, menumbuhkan
sikap percaya diri pada siswa bahwa mereka bisa mengerjakan dengan kemampuan
mereka sendiri, tanpa bantuan teman. Pemupukan mental jujur ini bisa dilakukan
secara berkala melalui seminar motivasi dan komikasi yang lebih intensif antara orang tua,
guru, dan siswa. Komunikasi yang baik antara anak dan orang tua akan sangat
bermanfaat karena pada masa-masa menjelang Ujian Nasional para siswa sangat
membutuhkan suport dan dukungan dari berbagai pihak terutama orang terdekat
mereka yaitu ayah dan ibu.
Ketiga, meningkatkan spiritualitas pada diri
siswa, dengan mengkampanyekan gerakan sholat dhuha pada jam-jam istirahat sebagaimana
yang sudah berjalan di beberapa sekolah, sholat tahajut bersama di rumah
bersama orang tua, dan bimbingan keagamaan lainnya yang bertujuan memantapkan
mental siswa dalam menghadapi Ujian Nasional.
Pada akhirnya,
semoga Ujian Nasional tahun ini berjalan lancar tanpa halangan satu apapun.
Besar harapan semua siswa dapat mempraktekkan karakter kejujuran dimana pun
mereka berada terutama ketika Ujian Nasional. Sehingga Ujian Nasional tahun ini
menjadi Ujian Nasional yang bersih dari segala kecurangan. Amin
Penulis adalah staf pengajar
Madrasah Aliyah Nurul Ummah
Kotagede Yogyakarta
dimuat di Surat Harian Kedaulatan Rakyat
Selasa, 24 Januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar